Sabtu, 08 April 2017

LAPORAN PRAKTIKUM TPC Teknik Laboratorium Hasil Perikanan ~ PUPUT


LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM HASIL PERIKANAN

TPC (Total Plate Count)





Saputriani                              05061181520003








PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara perhitungan koloni pada lempeng biakan (plate count). Disamping itu terdapat juga atau dapat diadakan perhitungan langsung secara mikroskopis. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba salah satunya adalah cara menghitung langsung. Cara ini pada mulanya dilakukan dalam pemeriksaan bakteri yang dapat dalam air susu, tetapi dapat digunakan untuk penelitian lain. Dengan cara yang terhitung adalah baik bakteri hidup maupun mati. Sehingga dengan cara ini tidak diketahui berapa jumlah bakteri hidup, tetapi pengerjaannya lebih cepat (Irianto, 2006).
Pertumbuhan dapat didefinisikan secara umum yaitu sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Dengan demikian, pertumbuhan ukuran yang diakibatkan oleh bertambahnya air atau karena penumpukan lemak, bukan merupakan pertumbuhan. Perbanyakan sel merupakan konsekuensi pertumbuhan. Pada organisme multiseluler (banyak sel) yang disebut pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel per mikroorganisme. Pada organisme multiseluler (bersel satu) pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel, yang juga berarti penambahan jumlah organisme yang membentuk populasi atau satu biakan. Pada organisme seonostik (aseluler), selama pertumbuhan ukuran sel menjadi besar, tetapi tidak terjadi pembelahan sel (Dwidjoseputro, 2005).
Menurut Prescott (2003), mikroba yang diisolasi dari lingkungan jarang ditemukan sebagai koloni tunggal biasanya berupa koloni campuran. Penelitian pada berbagai bidang mikroorganisme biasanya menggunakan tehnik untuk memisahkan koloni campuran menjadi koloni tunggal yang berbeda-beda sebagai biakan murni. Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel yang berasal dari satu sel induk. Disamping memisahkan koloni campuran menjadi koloni, pemeliharaan kemurnian isolat selama penyimpanan juga perlu diperhatikan. Perlakuan pemisahan koloni campuran menjadi koloni tunggal penting dilakukan karena suatu jenis koloni mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan lebih mudah  untuk diamati. Disamping itu, mikroba yang berbeda akan memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan tumbuhnya sehingga dengan memisahkan koloni campuran menjadi koloni tunggal akan membantu di dalam mengkultivasi, mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba.
Tehnik-tehnik untuk mendaptkan koloni tunggal memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut Burrows (2004), beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara penghitungan koloni pada lempeng pembiakan (plate count) atau juga dapat dilakukan penghitungan langsung secara mikroskopis  . Tehnik isolasi dan analisa sampel merupakan hal yang penting bagi seseorang yang ingin menjadi ahli di bidang mikrobiologi. Oleh karena itu, praktikum topik ini penting untuk dilakukan untuk memberikan pelatihan awal bagi praktikan mikrobiologi.

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat menguasai teknik Pengujian Total Bakteri atau Total Plate Count (TPC) serta cara penghitungan bakeri atau mikroba yang tumbuh.






BAB 2
PELAKSANAAN PRAKTIKUM


3.1. Tempat dan Waktu
            Praktikum Teknik Laboratorium Hasil Perikanan tentang TPC ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Pada hari Kamis, 30 Maret 2017 pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai.

3.2. Alat dan Bahan
          Alat yang digunakan pada praktikum TPC ini adalah tabung reaksi, cawan petri, pipet tetes, rak tabung reaksi, dan inkubator  sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah NA (Natrium Agar), sampel ikan segar, dan ikan asin, kapas, aluminiumfoil, plastic wrap, sarung tangan, dan masker.

3.3. Cara Kerja
Berikut cara kerja yang dilakukan pada praktikum Teknik Laboratorium Hasil Perikanan tentang TPC, antara lain sebagai berikut:
3.3.1.  Prosedur Pembuatan Larutan 
1.      Timbang NA sebanyak 28 gram
2.      Larutkan menggunakan aquadest sebanyak 1L
3.      Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit.

3.3.2.  Prosedur Pembuatan Media
1.      Pipet 1 ml dari setiap pengenceran 10-1, 10-2, dan masukkan kedalam cawan petri steril
2.      Tambahkan 12-5 ml PCA yang sudah didinginkan dalam waterbath hingga mencapai suhu 45°C
3.      Setelah agar dalam cawan padat di inkubasi selama 24 jam, lalu perhitungan bakteri menggunakan colony counter.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
Berikut hasil dari praktikum Teknik Laboratorium Hasil Perikanan tentang TPC, antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.1.1. Uji jumlah bakteri pada pengenceran 10-3, 10-4, 10-5:
Kelompok
Jumlah bakteri pada pengenceran

5
10-3
10-4
10-5
56
77
123

Metode hitung cawan
= (56 X 103) + (77 x 104) + (123 x 105)
= 56000 + 77000 + 123000
= 131126000
= 131126 x 103 CPU/ml

3.2  Pembahasan
Pada praktikum ini sebelumnya alat disterilisasi terlebih agar semua alat dan bahan yang akan digunakan steril/tidak ada mikroorganisme penganggu sehingga tidak akan mempengaruhi hasil akhir. Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organism yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Disini kami menggunakan ikan asin dan ikan segar. Sampel yang akan diuji oleh kelompok kami  adalah ikan segar, sebelum semua kegiatan dilakukan, terlebih dahulu tangan kita diusap dengan alkohol 70% karena untuk menghindari terkontaminasi dengan mikroba lain yang ada disekitar Pada saat praktikum. Dalam percobaan tentang perhitungan jumlah mikroba digunakan metode total plate count (TPC).metode ini merupakan analisis untuk menguji cemaran mikroba dengan menggunakan metode pengenceran dan metode cawan tuang. Metode cawan tuang adalah metode per plate. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan sumber isolate yang telah diketahui beratnya ke dalam 9 ml larutan garam fisiologis, larutan yang digunakan sekitar 1 ml suspense ke dalam cawan petri steril, dilanjutkan dengan menuangkan media penyubur (nutrient agar), NA / media penyubur merupakan nutrisi untuk makanan mikroba.(dwidjoseputro. 2005). Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil dengan perhitungan menggunakan digital coloni counter didapatkan hasil yang berbeda-beda dari tiap-tiap cawan petri dengan pengenceran yang berbeda namun dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang tumbuh dalam media. Dapat kita lihat pada pengenceran 10-3 didapatkan pehitungan koloni sebanyak 566, pada pengenceran 10-4 didapatkan hasil perhitungan sebanyak 77 koloni, dan pada pengenceran 10-5 didapatkan hasil perhitungan sebanyak 123 jumlah koloni. Dilakukan pengenceran sampai 10-5 berfungsi untu mengurangi jumlah mikroba. Dan dapat melihat perbedaan mikroba yang tumbuh atau baerkembang dari pengenceran 10-3, 10-4,dan 10-5. Bertujuan untuk memperkecil jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan sehingga untuk membantu perhitungan jumlah mikroba. Dalam melakukan percobaan dilakukan beberapa perlakuan yaitu memanaskan pinggiran cawan petri agar bakteri yang telah  diinginkan tidak tumbuh dan mencegah terjadinya kontaminasi. Dihomogenkan larutan dengan vortex agar tidak terjadi dua fase dan larutan tercampur merata. Ditimbang sampel agar sesuai dengan takaran. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui populasi kuman atau jumlah bakteri dalam suatu bahan, misalnya air, makanan dan minuman. Cara perhitungan ini didasarkan pada anggapan bahwa sel-sel mikroorganisme yang terdapat dalam sampel atau bahan jika dicampur atau dibiakkan masing-masing akan membentuk koloni yang Nampak dan terpisah. Jadi yang terhitung adalah kuman yang hidup (viable) dan dapat tumbuh membentuk koloni dalam suasana yang disediakan. Poulasi kuman yang ditentukan (dihitung) per-ml untuk bahan cair dan per-gram untuk bahan padat.


BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang di peroleh dari praktikum Teknik Laboratorium Hasil Perikanan tentang TPC,  antara lain sebagai berikut:
1.      Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni.
2.      pengenceran bertujuan untuk memperkeci atau mengurangi jumlah mikroba yang tercupensi dalam cairan sehingga membantu untuk mempermudah perhitungan jumlah mikroba.
3.      Sampel yang di gunakan yakni ikan segar, yang mana setelah pembuatan media, di inkubasi selama 24 jam dan barulah perhitungan bakteri.
4.      Satuan yang  digunakan untuk menyatakan jumlah koloni atau bakteri adalah cfu/mL (cfu = colony forming units).
5.      Jumlah bakteri pada 10-3 adalah 56.000 CFU/ml, Jumlah bakteri pada 10-4 adalah 770.000 CFU/ml, Jumlah bakteri pada 10-5 adalah 12.300.000 CFU/ml,
6.      Untuk total jumlah bakteri terhadap ikan segar adalah 131.126.000 CFU/ml atau 131.126 x 10-3 CFU/ml.


5.2. Saran
            Sejauh waktu kuliah berlangsung, praktikum berjalan dengan lancar.






1 komentar: