LAPORAN
TETAP
PRAKTIKUM
TEKNIK
LABORATORIUM HASIL PERIKANAN
TPC (Total Plate Count)

Saputriani 05061181520003
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Beberapa
cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan
pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara perhitungan koloni
pada lempeng biakan (plate count). Disamping itu terdapat juga atau dapat
diadakan perhitungan langsung secara mikroskopis. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk menghitung jumlah mikroba salah satunya adalah cara menghitung
langsung. Cara ini pada mulanya dilakukan dalam pemeriksaan bakteri yang dapat
dalam air susu, tetapi dapat digunakan untuk penelitian lain. Dengan cara yang
terhitung adalah baik bakteri hidup maupun mati. Sehingga dengan cara ini tidak
diketahui berapa jumlah bakteri hidup, tetapi pengerjaannya lebih cepat
(Irianto, 2006).
Pertumbuhan
dapat didefinisikan secara umum yaitu sebagai pertambahan secara teratur semua
komponen di dalam sel hidup. Dengan demikian, pertumbuhan ukuran yang
diakibatkan oleh bertambahnya air atau karena penumpukan lemak, bukan merupakan
pertumbuhan. Perbanyakan sel merupakan konsekuensi pertumbuhan. Pada organisme
multiseluler (banyak sel) yang disebut pertumbuhan adalah peningkatan jumlah
sel per mikroorganisme. Pada organisme multiseluler (bersel satu) pertumbuhan
adalah pertambahan jumlah sel, yang juga berarti penambahan jumlah organisme
yang membentuk populasi atau satu biakan. Pada organisme seonostik (aseluler),
selama pertumbuhan ukuran sel menjadi besar, tetapi tidak terjadi pembelahan
sel (Dwidjoseputro, 2005).
Menurut
Prescott (2003), mikroba yang diisolasi dari lingkungan jarang ditemukan
sebagai koloni tunggal biasanya berupa koloni campuran. Penelitian pada
berbagai bidang mikroorganisme biasanya menggunakan tehnik untuk memisahkan
koloni campuran menjadi koloni tunggal yang berbeda-beda sebagai biakan murni.
Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel yang berasal dari satu sel induk.
Disamping memisahkan koloni campuran menjadi koloni, pemeliharaan kemurnian
isolat selama penyimpanan juga perlu diperhatikan. Perlakuan pemisahan koloni
campuran menjadi koloni tunggal penting dilakukan karena suatu jenis koloni
mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan lebih mudah untuk diamati. Disamping itu, mikroba yang
berbeda akan memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan
tumbuhnya sehingga dengan memisahkan koloni campuran menjadi koloni tunggal
akan membantu di dalam mengkultivasi, mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba.
Tehnik-tehnik
untuk mendaptkan koloni tunggal memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut
Burrows (2004), beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri
yang terdapat pada bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah
cara penghitungan koloni pada lempeng pembiakan (plate count) atau juga dapat
dilakukan penghitungan langsung secara mikroskopis . Tehnik isolasi dan analisa sampel merupakan
hal yang penting bagi seseorang yang ingin menjadi ahli di bidang mikrobiologi.
Oleh karena itu, praktikum topik ini penting untuk dilakukan untuk memberikan
pelatihan awal bagi praktikan mikrobiologi.
1.2.
Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat menguasai teknik Pengujian Total
Bakteri atau Total Plate Count (TPC) serta cara penghitungan bakeri atau
mikroba yang tumbuh.

PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
3.1.
Tempat dan Waktu
Praktikum
Teknik Laboratorium Hasil Perikanan tentang TPC
ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi
Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas
Sriwijaya. Pada
hari Kamis, 30 Maret 2017
pukul 15.00 WIB sampai dengan
selesai.
3.2.
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan pada praktikum TPC
ini adalah tabung reaksi, cawan petri,
pipet tetes, rak tabung reaksi, dan inkubator sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum
ini adalah NA (Natrium Agar),
sampel ikan segar, dan ikan asin, kapas, aluminiumfoil, plastic wrap, sarung
tangan, dan masker.
3.3. Cara Kerja
Berikut cara kerja yang dilakukan pada
praktikum Teknik
Laboratorium Hasil Perikanan tentang TPC,
antara lain sebagai berikut:
3.3.1. Prosedur Pembuatan Larutan
1.
Timbang NA sebanyak 28 gram
2.
Larutkan menggunakan aquadest sebanyak 1L
3.
Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit.
3.3.2. Prosedur Pembuatan Media
1. Pipet 1 ml dari setiap pengenceran 10-1, 10-2, dan
masukkan kedalam cawan petri steril
2.
Tambahkan 12-5 ml PCA yang sudah didinginkan dalam waterbath hingga
mencapai suhu 45°C
3.
Setelah agar dalam cawan padat di inkubasi selama 24 jam, lalu
perhitungan bakteri menggunakan colony counter.

HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Berikut hasil
dari praktikum Teknik
Laboratorium Hasil Perikanan tentang TPC, antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.1.1. Uji jumlah bakteri pada pengenceran 10-3, 10-4, 10-5:
Kelompok
|
Jumlah bakteri pada pengenceran
|
||
5
|
10-3
|
10-4
|
10-5
|
56
|
77
|
123
|
Metode hitung cawan
= (56 X 103) + (77 x 104) + (123 x 105)
= 56000 + 77000 + 123000
= 131126000
= 131126 x 103 CPU/ml
3.2
Pembahasan
Pada praktikum ini sebelumnya alat disterilisasi terlebih agar
semua alat dan bahan yang akan digunakan steril/tidak ada mikroorganisme
penganggu sehingga tidak akan mempengaruhi hasil akhir. Sterilisasi adalah
suatu proses untuk mematikan semua organism yang terdapat pada atau di dalam
suatu benda. Disini kami
menggunakan ikan asin dan ikan segar. Sampel
yang akan diuji oleh kelompok kami adalah ikan segar,
sebelum semua kegiatan dilakukan, terlebih dahulu tangan kita diusap dengan
alkohol 70% karena untuk menghindari terkontaminasi dengan mikroba lain yang
ada disekitar Pada saat praktikum. Dalam
percobaan tentang perhitungan jumlah mikroba digunakan metode total plate count
(TPC).metode ini merupakan analisis untuk menguji cemaran mikroba dengan
menggunakan metode pengenceran dan metode cawan tuang. Metode cawan tuang
adalah metode per plate. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan sumber
isolate yang telah diketahui beratnya ke dalam 9 ml larutan garam fisiologis,
larutan yang digunakan sekitar 1 ml suspense ke dalam cawan petri steril,
dilanjutkan dengan menuangkan media penyubur (nutrient agar), NA / media penyubur merupakan nutrisi untuk makanan
mikroba.(dwidjoseputro. 2005). Dari hasil
percobaan yang dilakukan didapatkan hasil dengan perhitungan menggunakan
digital coloni counter didapatkan hasil yang berbeda-beda dari tiap-tiap cawan
petri dengan pengenceran yang berbeda namun dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi tingkat pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang
tumbuh dalam media. Dapat kita lihat pada pengenceran 10-3
didapatkan pehitungan koloni sebanyak 566,
pada pengenceran 10-4 didapatkan hasil perhitungan sebanyak 77
koloni, dan pada pengenceran 10-5 didapatkan hasil perhitungan
sebanyak 123 jumlah koloni. Dilakukan pengenceran sampai 10-5 berfungsi untu mengurangi jumlah
mikroba. Dan dapat melihat perbedaan mikroba yang tumbuh atau baerkembang dari
pengenceran 10-3, 10-4,dan 10-5. Bertujuan
untuk memperkecil jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan sehingga untuk
membantu perhitungan jumlah mikroba. Dalam melakukan percobaan dilakukan
beberapa perlakuan yaitu memanaskan pinggiran cawan petri agar bakteri yang
telah diinginkan tidak tumbuh dan
mencegah terjadinya kontaminasi. Dihomogenkan larutan dengan vortex agar tidak
terjadi dua fase dan larutan tercampur merata. Ditimbang sampel agar sesuai
dengan takaran. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui populasi kuman atau
jumlah bakteri dalam suatu bahan, misalnya air, makanan dan minuman. Cara
perhitungan ini didasarkan pada anggapan bahwa sel-sel mikroorganisme yang
terdapat dalam sampel atau bahan jika dicampur atau dibiakkan masing-masing
akan membentuk koloni yang Nampak dan terpisah. Jadi yang terhitung adalah
kuman yang hidup (viable) dan dapat tumbuh membentuk koloni dalam suasana yang
disediakan. Poulasi kuman yang ditentukan (dihitung) per-ml untuk bahan cair
dan per-gram untuk bahan padat.

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang
di peroleh dari praktikum Teknik
Laboratorium Hasil Perikanan tentang TPC, antara lain
sebagai berikut:
1.
Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang
masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan
membentuk koloni.
2.
pengenceran bertujuan untuk memperkeci atau mengurangi jumlah
mikroba yang tercupensi dalam cairan sehingga membantu untuk mempermudah
perhitungan jumlah mikroba.
3.
Sampel yang di gunakan yakni ikan segar, yang mana
setelah pembuatan media, di inkubasi selama 24 jam dan barulah perhitungan
bakteri.
4.
Satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah koloni atau
bakteri adalah cfu/mL (cfu = colony forming units).
5. Jumlah bakteri pada 10-3 adalah 56.000 CFU/ml, Jumlah
bakteri pada 10-4 adalah 770.000 CFU/ml, Jumlah bakteri pada 10-5
adalah 12.300.000 CFU/ml,
6. Untuk total jumlah bakteri terhadap ikan segar adalah 131.126.000 CFU/ml
atau 131.126 x 10-3 CFU/ml.
5.2. Saran
Sejauh waktu kuliah berlangsung, praktikum berjalan dengan lancar.

Mohon dafpusnya
BalasHapus